Survei konsumen FSA menyoroti perilaku dapur yang berisiko, UK Food Standards Agency


Tentu, mari kita bedah survei konsumen dari FSA (Food Standards Agency) Inggris mengenai perilaku berisiko di dapur. Saya akan mengolah informasi dari tautan yang Anda berikan (www.food.gov.uk/news-alerts/news/fsa-consumer-survey-highlights-risky-kitchen-behaviours) menjadi artikel yang mudah dipahami.

Judul: Waspada! Survei Mengungkap Kebiasaan Dapur yang Bisa Bikin Sakit

Dapur adalah jantung rumah tangga, tempat kita menyiapkan makanan yang menyehatkan (semoga saja!). Namun, tahukah Anda bahwa beberapa kebiasaan sehari-hari di dapur justru bisa menjadi sumber penyakit? Badan Standar Pangan Inggris (FSA) baru-baru ini merilis hasil survei yang mengungkap beberapa perilaku berisiko yang umum dilakukan masyarakat saat menyiapkan makanan. Yuk, kita simak apa saja temuan pentingnya dan bagaimana cara menghindarinya!

Temuan Utama Survei FSA:

Survei FSA menyoroti beberapa perilaku yang perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko keracunan makanan:

  1. Kurang Mencuci Tangan: Mencuci tangan adalah langkah pertama dan terpenting dalam menjaga kebersihan dapur. Survei menunjukkan bahwa masih banyak orang yang kurang memperhatikan kebersihan tangan, terutama sebelum dan sesudah memegang bahan makanan mentah. Tangan yang kotor bisa menjadi sarang bakteri berbahaya yang dapat mencemari makanan.

  2. Tidak Memasak Daging dengan Matang: Memastikan daging, unggas, dan makanan laut dimasak hingga matang sempurna sangat penting untuk membunuh bakteri seperti Salmonella dan E. coli. Survei menemukan bahwa sebagian orang kurang teliti dalam memastikan makanan tersebut benar-benar matang, sehingga meningkatkan risiko keracunan makanan.

  3. Kontaminasi Silang: Kontaminasi silang terjadi ketika bakteri dari makanan mentah (terutama daging mentah) berpindah ke makanan lain yang siap dimakan, seperti sayuran atau buah-buahan. Survei menunjukkan bahwa banyak orang tidak menggunakan talenan dan peralatan masak yang berbeda untuk makanan mentah dan makanan matang, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi silang.

  4. Penyimpanan Makanan yang Tidak Tepat: Menyimpan makanan pada suhu yang tepat sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Survei menunjukkan bahwa sebagian orang kurang memperhatikan suhu lemari es dan tidak menyimpan makanan sisa dengan benar, sehingga mempercepat pertumbuhan bakteri dan meningkatkan risiko keracunan makanan.

  5. Mencuci Ayam Mentah: Mencuci ayam mentah sebelum dimasak justru dapat menyebarkan bakteri Campylobacter ke seluruh permukaan dapur, seperti wastafel, meja, dan peralatan masak lainnya. Survei menunjukkan bahwa praktik ini masih cukup umum dilakukan, padahal sangat tidak dianjurkan.

Mengapa Perilaku Ini Berisiko?

Perilaku-perilaku di atas dapat meningkatkan risiko keracunan makanan, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, sakit perut, dan demam. Dalam kasus yang parah, keracunan makanan dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Tips untuk Mencegah Keracunan Makanan di Dapur:

Berikut adalah beberapa tips sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menjaga keamanan pangan di dapur:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama sebelum dan sesudah memegang makanan mentah, setelah dari kamar mandi, dan setelah batuk atau bersin.
  • Masak daging, unggas, dan makanan laut hingga matang sempurna. Gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu internal yang tepat.
  • Gunakan talenan dan peralatan masak yang berbeda untuk makanan mentah dan makanan matang.
  • Simpan makanan pada suhu yang tepat. Jaga suhu lemari es di bawah 5°C dan freezer di bawah -18°C.
  • Jangan mencuci ayam mentah. Langsung masak saja.
  • Bersihkan dan desinfeksi permukaan dapur secara teratur, terutama setelah menyiapkan makanan mentah.
  • Perhatikan tanggal kedaluwarsa makanan dan buang makanan yang sudah kedaluwarsa.
  • Simpan makanan sisa di lemari es dalam wadah tertutup rapat dalam waktu 2 jam setelah dimasak.
  • Panaskan kembali makanan sisa hingga benar-benar panas sebelum disajikan.

Kesimpulan:

Survei FSA ini adalah pengingat penting bahwa kebersihan dan keamanan pangan di dapur tidak boleh dianggap remeh. Dengan memahami risiko dan mengikuti tips-tips sederhana di atas, kita dapat melindungi diri sendiri dan keluarga dari keracunan makanan dan menikmati makanan yang lezat dan sehat. Mari jadikan dapur kita tempat yang aman dan menyenangkan untuk berkreasi!

Semoga artikel ini bermanfaat!


Survei konsumen FSA menyoroti perilaku dapur yang berisiko

AI telah menyampaikan berita.

Pertanyaan berikut digunakan untuk mendapatkan jawaban dari Google Gemini:

Pada 2025-03-25 09:41, ‘Survei konsumen FSA menyoroti perilaku dapur yang berisiko’ telah diterbitkan menurut UK Food Standards Agency. Silakan tulis artikel terperinci dengan informasi terkait secara mudah dipahami.


60

Tinggalkan komentar