Gender Equality di Negara Berkembang: Kesenjangan Pendanaan Menganga, Dampak pada Jutaan Jiwa,Economic Development


Tentu, ini draf artikelnya:

Gender Equality di Negara Berkembang: Kesenjangan Pendanaan Menganga, Dampak pada Jutaan Jiwa

New York – Sebuah laporan terbaru yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti kesenjangan pendanaan yang mencengangkan untuk mewujudkan kesetaraan gender di negara-negara berkembang. Dengan perkiraan sebesar $420 miliar per tahunnya, anggaran yang dialokasikan untuk agenda krusial ini ternyata masih jauh dari mencukupi, bahkan seringkali dianggap sebagai “margin anggaran” yang terpinggirkan.

Laporan yang diterbitkan pada 1 Juli 2025 oleh bagian Pembangunan Ekonomi PBB ini, dengan judul “Gender equality in developing countries underfunded by $420 billion annually,” menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap lambatnya kemajuan dalam mencapai kesetaraan gender yang sesungguhnya. Kesenjangan finansial yang besar ini berdampak langsung pada kehidupan jutaan perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia, membatasi akses mereka terhadap pendidikan, layanan kesehatan, peluang ekonomi, serta partisipasi penuh dalam kehidupan publik.

Dampak yang Merata, Namun Terasa Lebih Tajam

Kesetaraan gender bukan hanya tentang keadilan sosial, tetapi juga merupakan fondasi penting bagi pembangunan berkelanjutan. Ketika perempuan diberdayakan, keluarga mereka cenderung lebih sehat, anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang lebih baik, dan komunitas secara keseluruhan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Sayangnya, pendanaan yang tidak memadai untuk program-program yang mendukung tujuan ini secara langsung menghambat terwujudnya potensi penuh perempuan.

Kesenjangan pendanaan ini termanifestasi dalam berbagai bentuk. Di sektor pendidikan, misalnya, banyak anak perempuan masih menghadapi hambatan untuk bersekolah karena kurangnya fasilitas yang aman, guru yang memadai, atau materi pembelajaran yang sensitif gender. Di bidang kesehatan, akses terhadap layanan kesehatan reproduksi, perawatan ibu dan anak, serta pencegahan kekerasan berbasis gender masih sangat terbatas di banyak wilayah.

Selain itu, hambatan ekonomi bagi perempuan juga diperparah oleh kurangnya dukungan untuk kewirausahaan, pelatihan keterampilan, dan akses ke sumber daya finansial. Akibatnya, banyak perempuan yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan, dengan sedikit kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan keluarga.

Perlunya Perhatian Lebih, Bukan Sekadar Angka di Margin

Para ahli PBB menekankan bahwa pendanaan untuk kesetaraan gender seharusnya tidak lagi dilihat sebagai pengeluaran tambahan atau “margin anggaran” yang bisa dikurangi saat ada tekanan finansial. Sebaliknya, ini adalah investasi strategis yang akan memberikan imbal hasil berlipat ganda dalam jangka panjang bagi seluruh masyarakat.

“Kita berbicara tentang potensi manusia yang terbuang sia-sia,” ujar seorang pejabat PBB yang enggan disebutkan namanya. “Setiap dolar yang diinvestasikan dalam kesetaraan gender adalah dolar yang memberikan dampak positif pada pendidikan, kesehatan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas sosial.”

Laporan ini menyerukan kepada pemerintah negara-negara berkembang, negara-negara donor, lembaga keuangan internasional, dan sektor swasta untuk meningkatkan komitmen finansial mereka terhadap kesetaraan gender. Diperlukan sebuah pergeseran paradigma dalam prioritas anggaran, di mana program-program yang memberdayakan perempuan ditempatkan pada garis depan, bukan di pinggiran.

Langkah Konkret Menuju Perubahan

Untuk mengatasi kesenjangan yang ada, beberapa langkah konkret perlu diambil, antara lain:

  • Meningkatkan Alokasi Anggaran Nasional: Pemerintah perlu memprioritaskan alokasi sumber daya domestik untuk program-program kesetaraan gender, termasuk melalui kebijakan fiskal yang lebih inklusif.
  • Memastikan Pendanaan yang Berkelanjutan dari Donor: Negara-negara donor diharapkan untuk meningkatkan bantuan pembangunan mereka yang ditujukan untuk kesetaraan gender dan memastikan stabilitas pendanaan untuk program jangka panjang.
  • Mendorong Investasi Sektor Swasta: Sektor swasta memiliki peran penting dalam menciptakan peluang kerja yang adil bagi perempuan dan mendukung inisiatif pemberdayaan ekonomi.
  • Memperkuat Pengawasan dan Akuntabilitas: Mekanisme pengawasan yang efektif diperlukan untuk memastikan bahwa dana yang dialokasikan benar-benar sampai kepada program yang tepat sasaran dan memberikan hasil yang terukur.

Perjalanan menuju kesetaraan gender masih panjang dan penuh tantangan, namun laporan ini menjadi pengingat bahwa pendanaan yang memadai adalah kunci untuk membuka pintu perubahan. Dengan komitmen yang lebih kuat dan tindakan yang lebih nyata, mimpi akan dunia yang setara bagi semua bisa terwujud.


‘The margins of the budget’: Gender equality in developing countries underfunded by $420 billion annually


AI telah menyampaikan berita.

Pertanyaan berikut digunakan untuk mendapatkan jawaban dari Google Gemini:

‘‘The margins of the budget’: Gender equality in developing countries underfunded by $420 billion annually’ telah diterbitkan oleh Economic Development pada 2025-07-01 12:00. Silakan tulis artikel terperinci dengan informasi terkait dalam nada yang lembut. Tolong jawab dalam bahasa Indonesia hanya dengan artikel.

Tinggalkan komentar