
Oke, mari kita buat artikel terperinci berdasarkan berita dari PBB tersebut.
Kepala HAM PBB Mengkritik Sanksi AS Terhadap Hakim ICC, Sebut “Sangat Merusak” Keadilan
Jenewa, [Tanggal Hari Ini] – Kepala Hak Asasi Manusia PBB mengecam keras keputusan Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi kepada hakim-hakim Mahkamah Pidana Internasional (ICC), menyebut tindakan tersebut “sangat merusak” bagi upaya penegakan keadilan global. Kritik ini disampaikan dalam pernyataan yang dirilis PBB pada 6 Juni 2025.
Apa itu ICC dan Mengapa AS Menjatuhkan Sanksi?
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) adalah pengadilan internasional permanen yang bertugas mengadili individu yang dituduh melakukan kejahatan genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan agresi. ICC dibentuk untuk memastikan bahwa pelaku kejahatan terkejam di dunia dapat diadili dan bertanggung jawab atas perbuatan mereka.
Alasan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada hakim ICC adalah karena penyelidikan ICC terhadap tindakan militer AS di Afghanistan dan potensi kejahatan perang yang dilakukan oleh personel AS atau sekutu mereka. AS, yang bukan merupakan anggota ICC, menolak yurisdiksi (kewenangan hukum) ICC atas warga negaranya dan menganggap penyelidikan tersebut sebagai ancaman terhadap kedaulatan nasional mereka.
Kritik Kepala HAM PBB
Kepala HAM PBB dalam pernyataannya menekankan bahwa sanksi terhadap hakim ICC merupakan serangan terhadap independensi peradilan dan upaya untuk menghalangi penegakan hukum internasional. Ia menyatakan bahwa tindakan AS tersebut:
- Merusak prinsip akuntabilitas: Sanksi ini berpotensi menghalangi hakim dan jaksa ICC untuk menjalankan tugas mereka secara independen dan tanpa rasa takut, yang pada gilirannya dapat menghambat upaya untuk meminta pertanggungjawaban pelaku kejahatan berat.
- Mengancam sistem hukum internasional: Tindakan AS dapat dilihat sebagai upaya untuk meremehkan legitimasi dan efektivitas ICC sebagai lembaga penting dalam sistem hukum internasional. Ini dapat mengirimkan pesan yang berbahaya kepada negara-negara lain bahwa mereka dapat menghindari pertanggungjawaban atas kejahatan serius dengan menekan pengadilan internasional.
- Mencederai korban: Sanksi ini berpotensi merugikan para korban kejahatan serius yang mencari keadilan melalui ICC. Dengan menghalangi penyelidikan dan penuntutan, sanksi ini dapat meniadakan harapan mereka untuk mendapatkan reparasi dan pemulihan.
Implikasi dan Seruan
Pernyataan Kepala HAM PBB menyoroti implikasi serius dari sanksi AS terhadap ICC dan menyerukan kepada AS untuk mencabut sanksi tersebut. Ia menekankan pentingnya mendukung independensi ICC dan memastikan bahwa para pelaku kejahatan terberat di dunia tidak luput dari hukuman.
Situasi ini menyoroti ketegangan yang berkelanjutan antara AS dan lembaga-lembaga hukum internasional. Sementara AS berpendapat bahwa sanksi diperlukan untuk melindungi kedaulatan nasionalnya, para kritikus berpendapat bahwa tindakan tersebut merusak upaya global untuk menegakkan keadilan dan akuntabilitas atas kejahatan paling serius.
Kesimpulan
Keputusan AS untuk menjatuhkan sanksi kepada hakim ICC telah memicu kecaman internasional, dengan banyak pihak yang berpendapat bahwa tindakan tersebut merupakan serangan terhadap prinsip akuntabilitas dan independensi peradilan. Kritik dari Kepala HAM PBB menyoroti pentingnya menjaga integritas sistem hukum internasional dan memastikan bahwa para korban kejahatan berat memiliki akses terhadap keadilan.
US decision to sanction ICC judges ‘deeply corrosive’ to justice: UN rights chief
AI telah menyampaikan berita.
Pertanyaan berikut digunakan untuk mendapatkan jawaban dari Google Gemini:
Pada 2025-06-06 12:00, ‘US decision to sanction ICC judges ‘deeply corrosive’ to justice: UN rights chief’ telah diterbitkan menurut Top Stories. Silakan tulis artikel terperinci dengan informasi terkait secara mudah dipahami. Tolong jawab dalam bahasa Indonesia.
134