
Baik, berikut adalah artikel terperinci tentang krisis Iran-Israel berdasarkan berita dari PBB, ditulis dalam bahasa Indonesia yang mudah dipahami:
Kantor HAM PBB Memohon De-Eskalasi Mendesak dalam Krisis Iran-Israel
Jenewa, 18 Juni 2025 – Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (OHCHR) PBB mengeluarkan permohonan mendesak hari ini untuk de-eskalasi segera dalam ketegangan yang meningkat antara Iran dan Israel. Seruan ini muncul di tengah kekhawatiran yang semakin besar mengenai potensi dampak kemanusiaan dan pelanggaran hak asasi manusia yang dapat timbul dari konflik yang meluas.
Latar Belakang Krisis:
Krisis antara Iran dan Israel, yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, mengalami peningkatan tajam dalam beberapa waktu terakhir. Faktor-faktor pendorong utama termasuk:
- Program Nuklir Iran: Israel telah berulang kali menyatakan kekhawatirannya tentang program nuklir Iran, yang dikhawatirkan bertujuan untuk mengembangkan senjata nuklir. Iran, di sisi lain, menegaskan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai.
- Dukungan Iran terhadap Kelompok Bersenjata: Israel menuduh Iran mendukung kelompok-kelompok bersenjata di wilayah tersebut, seperti Hezbollah di Lebanon dan Hamas di Gaza. Iran membantah tuduhan ini, meskipun mengakui dukungan politik dan moralnya terhadap kelompok-kelompok tersebut.
- Serangan Saling Balas: Kedua negara telah terlibat dalam serangkaian serangan saling balas, termasuk serangan udara dan serangan siber, yang semakin meningkatkan ketegangan.
Kekhawatiran Kantor HAM PBB:
OHCHR menyatakan keprihatinan mendalam tentang:
- Korban Sipil: Peningkatan konflik berpotensi menyebabkan korban sipil yang signifikan. OHCHR menekankan bahwa semua pihak harus mematuhi hukum humaniter internasional, yang melarang serangan yang disengaja terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil.
- Pelanggaran Hak Asasi Manusia: Konflik yang meluas dapat memicu pelanggaran hak asasi manusia yang meluas, termasuk pembunuhan di luar hukum, penangkapan sewenang-wenang, dan penyiksaan.
- Dampak Kemanusiaan: Krisis ini dapat memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di wilayah tersebut. OHCHR menyoroti kebutuhan untuk memastikan akses tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan kepada semua yang membutuhkan.
Seruan untuk De-Eskalasi:
OHCHR meminta semua pihak untuk mengambil langkah-langkah segera untuk meredakan ketegangan dan menghindari eskalasi lebih lanjut. Secara khusus, mereka menyerukan:
- Penghentian Segera Kekerasan: Semua pihak harus menghentikan segera semua tindakan kekerasan.
- Dialog dan Diplomasi: Iran dan Israel harus terlibat dalam dialog dan diplomasi untuk menyelesaikan perbedaan mereka secara damai.
- Penghormatan terhadap Hukum Internasional: Semua pihak harus menghormati hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia internasional.
Peran PBB:
PBB terus bekerja untuk memediasi antara Iran dan Israel dan untuk mengurangi ketegangan di wilayah tersebut. Sekretaris Jenderal PBB telah berulang kali menyerukan de-eskalasi dan dialog. PBB juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk yang terkena dampak konflik.
Kesimpulan:
Krisis Iran-Israel merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut. OHCHR menekankan bahwa hanya melalui dialog dan diplomasi kedua negara dapat mengatasi perbedaan mereka secara damai dan menghindari konsekuensi yang mengerikan dari konflik yang meluas. PBB akan terus memainkan peran penting dalam memediasi dan mendukung upaya menuju de-eskalasi.
Iran-Israel crisis: UN rights office appeals for urgent de-escalation
AI telah menyampaikan berita.
Pertanyaan berikut digunakan untuk mendapatkan jawaban dari Google Gemini:
Pada 2025-06-18 12:00, ‘Iran-Israel crisis: UN rights office appeals for urgent de-escalation’ telah diterbitkan menurut Top Stories. Silakan tulis artikel terperinci dengan informasi terkait secara mudah dipahami. Tolong jawab dalam bahasa Indonesia.
1063