
Tentu, berikut adalah artikel tentang berita yang Anda minta, ditulis dalam bahasa Indonesia yang ramah dan mudah diakses:
Keputusan AS Sanksi Hakim ICC ‘Sangat Merusak’ Keadilan, Kata Kepala HAM PBB
Jenewa, Swiss – Dunia internasional dikejutkan oleh keputusan Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi kepada hakim-hakim Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Keputusan yang diambil AS ini menuai kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.
Menurut berita yang dilansir oleh UN News pada tanggal 6 Juni 2025, kepala HAM PBB menyatakan bahwa sanksi tersebut “sangat merusak” bagi keadilan internasional dan supremasi hukum. Beliau menekankan bahwa ICC adalah lembaga yang independen dan imparsial, yang dibentuk untuk mengadili individu yang bertanggung jawab atas kejahatan paling serius di dunia, seperti genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Apa Itu ICC dan Mengapa AS Tidak Suka?
ICC, atau Mahkamah Pidana Internasional, adalah pengadilan permanen yang berpusat di Den Haag, Belanda. Tujuannya adalah untuk mengadili individu atas kejahatan-kejahatan internasional yang paling berat, terutama ketika negara asal individu tersebut tidak mampu atau tidak mau mengadili mereka. ICC didirikan berdasarkan Statuta Roma yang mulai berlaku pada tahun 2002.
Meskipun Amerika Serikat ikut menandatangani Statuta Roma, mereka kemudian menarik diri dan menolak untuk menjadi negara pihak ICC. AS khawatir bahwa warga negaranya, terutama personel militer, dapat diadili oleh ICC atas tuduhan yang bermotivasi politik.
Mengapa AS Mengeluarkan Sanksi?
Keputusan AS untuk menjatuhkan sanksi kepada hakim-hakim ICC kemungkinan besar terkait dengan penyelidikan ICC terhadap dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh personel militer AS di Afghanistan dan wilayah pendudukan Palestina. AS mengklaim bahwa ICC tidak memiliki yurisdiksi untuk menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh warganya di wilayah-wilayah tersebut.
Reaksi Dunia Internasional
Keputusan AS untuk menjatuhkan sanksi telah menuai kecaman luas dari berbagai negara dan organisasi internasional. Banyak yang melihatnya sebagai upaya untuk mengintimidasi ICC dan menghalangi pengadilan tersebut untuk menjalankan tugasnya secara independen dan imparsial.
Kepala HAM PBB sendiri menyatakan bahwa sanksi tersebut merupakan serangan terhadap independensi peradilan dan dapat memiliki dampak yang mengerikan bagi upaya global untuk meminta pertanggungjawaban atas kejahatan-kejahatan yang paling serius.
Apa Dampaknya?
Sanksi yang dijatuhkan oleh AS dapat menyulitkan hakim-hakim ICC untuk melakukan perjalanan ke AS, membekukan aset mereka di AS, dan melarang warga AS untuk melakukan bisnis dengan mereka. Hal ini tentu saja dapat menghambat kemampuan ICC untuk melakukan penyelidikan dan persidangan secara efektif.
Lebih jauh lagi, tindakan AS ini dapat mengirimkan pesan yang salah kepada dunia bahwa keadilan internasional dapat dinegosiasikan dan bahwa negara-negara besar dapat menghindari pertanggungjawaban atas tindakan mereka.
Masa Depan Keadilan Internasional
Situasi ini menempatkan masa depan keadilan internasional dalam bahaya. Penting bagi semua negara untuk mendukung ICC dan memastikan bahwa pengadilan tersebut dapat beroperasi secara independen dan imparsial. Hanya dengan begitu kita dapat memastikan bahwa pelaku kejahatan yang paling serius di dunia akan dimintai pertanggungjawaban.
Keputusan AS untuk menjatuhkan sanksi adalah langkah yang salah dan harus dicabut demi menjaga integritas dan efektivitas keadilan internasional. Dunia membutuhkan ICC yang kuat dan independen untuk melindungi hak asasi manusia dan meminta pertanggungjawaban atas kejahatan-kejahatan yang paling mengerikan.
US decision to sanction ICC judges ‘deeply corrosive’ to justice: UN rights chief
AI telah menyediakan berita.
Pertanyaan berikut digunakan untuk mendapatkan jawaban dari Google Gemini:
Law and Crime Prevention menerbitkan ‘US decision to sanction ICC judges ‘deeply corrosive’ to justice: UN rights chief’ pada 2025-06-06 12:00. Harap tulis artikel terperinci tentang berita ini, termasuk informasi terkait, dengan nada yang ramah dan mudah diakses. Harap balas hanya dengan artikel dalam bahasa Indonesia.