
Tentu, ini artikel terperinci tentang berita tersebut dalam bahasa Indonesia:
Guterres Kecam Keras Serangan Mematikan Terhadap Penjaga Perdamaian di Republik Afrika Tengah
PBB, 22 Juni 2025 – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, pada hari Minggu, 22 Juni 2025, dengan tegas mengutuk serangan mematikan yang menimpa para penjaga perdamaian di Republik Afrika Tengah. Serangan brutal ini, yang terjadi pada tanggal 21 Juni 2025, telah merenggut nyawa beberapa personel penjaga perdamaian dan menyebabkan luka-luka bagi yang lainnya.
Meskipun rincian lengkap mengenai pelaku dan motif di balik serangan mengerikan ini masih dalam penyelidikan, Guterres menekankan bahwa tindakan semacam itu merupakan pengkhianatan terhadap upaya perdamaian yang sedang berlangsung di negara tersebut. Penjaga perdamaian PBB, yang dikenal dengan keberanian dan dedikasi mereka, hadir di Republik Afrika Tengah untuk melindungi warga sipil, memfasilitasi bantuan kemanusiaan, dan mendukung proses politik serta rekonsiliasi.
“Saya sangat terkejut dan sedih mendengar tentang serangan keji ini terhadap para penjaga perdamaian kita. Mereka berada di sana untuk membantu rakyat Republik Afrika Tengah membangun masa depan yang lebih aman dan stabil. Serangan seperti ini adalah serangan terhadap harapan dan kemanusiaan itu sendiri,” ujar Guterres dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya.
Guterres juga menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga para penjaga perdamaian yang gugur, serta kepada pemerintah dan rakyat negara asal mereka. Ia menegaskan kembali komitmen PBB yang tak tergoyahkan untuk mendukung rakyat Republik Afrika Tengah dalam upaya mereka mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Serangan ini menyoroti kembali tantangan berat yang dihadapi oleh misi penjaga perdamaian di berbagai belahan dunia, termasuk di Republik Afrika Tengah yang telah lama bergulat dengan ketidakstabilan politik, kekerasan antar kelompok, dan krisis kemanusiaan. PBB terus berupaya untuk memastikan keamanan bagi personelnya sambil terus menjalankan mandatnya untuk memelihara perdamaian.
Pihak berwenang Republik Afrika Tengah dan misi penjaga perdamaian PBB yang beroperasi di sana, MINUSCA, sedang bekerja sama untuk mengidentifikasi pelaku serangan dan membawa mereka ke pengadilan. Guterres menekankan pentingnya akuntabilitas dan mendesak semua pihak untuk bekerja sama guna mencegah terulangnya insiden serupa.
“Serangan terhadap penjaga perdamaian tidak dapat ditoleransi dan merupakan kejahatan perang. Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas tindakan pengecut ini dimintai pertanggungjawaban,” tegas Guterres.
PBB menyerukan kepada semua pihak di Republik Afrika Tengah untuk menghormati status penjaga perdamaian dan fasilitas PBB, serta untuk bekerja sama demi terciptanya lingkungan yang aman bagi semua. Insiden ini menjadi pengingat yang suram akan risiko yang dihadapi oleh mereka yang mendedikasikan hidup mereka untuk misi perdamaian dunia, dan semakin menggarisbawahi perlunya dukungan global yang berkelanjutan untuk upaya pembangunan perdamaian.
Guterres condemns deadly attack on peacekeepers in Central African Republic
AI telah menyediakan berita.
Pertanyaan berikut digunakan untuk mendapatkan jawaban dari Google Gemini:
Peace and Security menerbitkan ‘Guterres condemns deadly attack on peacekeepers in Central African Republic’ pada 2025-06-22 12:00. Harap tulis artikel terperinci tentang berita ini, termasuk informasi terkait, dengan nada yang ramah dan mudah diakses. Harap balas hanya dengan artikel dalam bahasa Indonesia.